Lima Pembunuh Semangat Kerja Yang Merusak Karir Anda
Saya
bertanya kepada beberapa orang sebuah pertanyaan sederhana yaitu,
"Menurut Anda, apakah motivasi atau semangat hidup itu penting? Dan
kenapa?". Saya mendapatkan berbagai versi jawaban. Namun saya memiliki
versi jawaban tersendiri. Semangat hidup atau motivasi tinggi adalah
"amunisi" bagi setiap kita untuk menghadapi berbagai persoalan hidup,
rintangan dan kesulitan dalam rangka mencapai cita-cita atau sasaran
hidup kita. Tanpa "amunisi" semangat hidup yang "banyak", kita akan
tidak memiliki cukup "power" di dalam menghadapi berbagai persoalan dan
tekanan hidup.
Lalu pertanyaan saya yang
selanjutnya,"Mana yang lebih penting bagi Anda, semangat hidup atau
televisi Anda di rumah?". Kebanyakan orang pasti menjawab semangat hidup
lebih penting dari pada televisi di rumah.
Kemudian saya lanjutkan pertanyaan terakhir,"Bila Anda mengatakan
semangat hidup lebih penting, mana yang Anda jaga baik-baik setiap hari?
Anda lebih menjaga secara ketat televisi Anda di rumah (supaya tidak
dicuri orang), atau Anda menjaga baik-baik semangat hidup Anda setiap
hari?". Maka banyak orang mulai terbuka pikirannya, dan mengambil
kesimpulan, "Iya juga ya, kenapa saya tidak jaga secara baik-baik
semangat hidup saya? Kok saya lebih merawat televisi saya ketimbang
semangat juang saya yaaaa...."
Siapa yang bisa menjaga semangat juang
ini? Siapa yang bertanggung jawab menjaga semangat kerja yang tinggi?
Jawabannya tiada lain adalah DIRI KITA sendiri. Oleh karena itu, kita
harus berjuang mati-matian untuk menjaga semangat hidup yang tinggi
supaya tidak "patah semangat".
Faktor apa saja yang membuat semangat
juang atau motivasi hidup kita ditempat kerja, menjadi "kempes"? Bila
kita mampu mengenali faktor "pengempes" tersebut, maka harapan saya,
kita harus menghindari faktor itu dan menjaga semaksimal mungkin
"amunisi" kita. Berikut ini adalah 10 faktor yang akan menghancurkan
semangat juang:
1. Hidup dan kerja tanpa tujuan yang jelas
Banyak
orang yang mengeluh tentang tidak termotivasi untuk melakukan sesuatu.
Itu karena mereka tidak memiliki tujuan hidup yang jelas, yang akan
menggairahkan mereka untuk melakukan apa pun. Tanpa tujuan hidup yang
jelas, hidup kita seperti sayur tanpa garam, hambar, mudah patah
semangat dan mudah kalah dalam menghadapi berbagai persoalan.
Cara mengatasinya: Pikirkan "goal
setting" Anda, tuliskan di secarik kertas dan tempel di ruang pribadi
Anda. Lembaran ini akan menjadi pemandu langkah-langkah Anda
2. Memakai prinsip hidup yang salah yaitu "Apa kata orang lain"
Sebagi contoh, ketika kita mau membangun
komunikasi yang baik dengan atasan, lalu orang lain bilang "kamu
menjilat ya..." Apa respon kita? Apakah kita berhenti untuk membangun
hubungan baik dengan atasan, dan mendengar komentar orang sekitar? Atau
sebaliknya?
Bila
tindakan kita sering didasari oleh apa kata orang lain, maka komentar
negatif dari orang-orang lain, akan membunuh semangat hidup kita.
Semakin kita merenungkan kata-kata negatif dari orang lain, semakin kita tidak punya daya juang dalam menghadapi kesulitan.
Cara mengatasinya:
Ganti prinsip hidup "Apa kata orang lain", dengan prinsip hidup "Apa kata Tuhan tentang saya".
3. Hanya fokus pada hal-hal negatif saja
Banyak
karyawan dan kaum profesional berfokus pada kejelekan atasan, renungkan
dan menggosipkan kelemahan-kelemahan atasan, mengeluh tentang berbagai
kebijakan perusahaan yang tidak disukai, dsb. Jika kita terlalu fokus
pada hal-hal buruk yang terjadi di tempat kerja, maka kita akan mudah
sekali patah semangat.
Sehingga kita tidak bisa melihat lagi
"sisi terang" dan berbagai peluang yang muncul. Kita harus ingat rumusan
ini: "ketika kita fokus pada hal-hal negatif, maka semangat juang kita
akan hilang, dan sebaliknya, bila kita fokus pada hal-hal positifnya
saja, maka motivasi kerja kita akan bangkit".
Cara mengatasinya:
Mulai berlatih melihat orang lain dan
melihat berbagai situasi dari sisi positif. Dan selalu mengucap syukur
mengenai apa saja yang kita miliki dan apa yang kita bisa. Jangan
terjebak fokus pada kekurang diri sendiri.
4. No Action Planning Only
Bila kita hanya bermimpi saja, hanya
bercita-cita saja, hanya merencanakan saja, tanpa tindakan konkrit, maka
kaki kita akan tetap berpijak di tempat yang sama. Membosankan. Tidak
ada kegairahan baru. Tidak terjadi perubahan apa-apa. Tidak ada
tantangan baru. Dan pada akhirnya semangat hidup akan padam. Jadi,
apabila kita sudah memiliki rencana dan tujuan yang jelas, mulailah
dengan langkah pertama: bertindak!
Cara mengatasinya:
Salah satu cara terbaik supaya kita mau
"loncat dari kursi" dan melangkah adalah melalui bantuan orang lain atau
mentor. Minta mentor Anda untuk memberikan semangat untuk bertindak.
Mentor Anda akan berfungsi sebagai pengingat sekaligus menjadi
pendorong.
5. Takut salah dan takut gagal
Perasaan takut adalah hasil karya iblis
yang terhebat yang ditebarkan kepada manusia. Ketika perasaan takut ini
muncul, maka lidah kita akan kelu, kaki kita akan macet dan otak kita
akan beku. Rasa takut salah dan gagal akan membunuh fighting spirit
kita.
Cara mengatasinya:
Latihan afirmasi diri dan pengakuan iman
dengan menggunakan berbagai kutipan ayat firman di Alkitab. Renungkan
dan perkatakan ayat tersebut untuk menetralisir rasa takut yang muncul.
Sebagai contoh, Anda bisa memakai ayat Yesaya 41:10 sebagai andalan
untuk mengusir rasa takut.
Kuesioner :Apakah Anda sering berfokus dan pikirkan hal-hal dibawah ini?
- Kelemahan dan kebiasaan jelek atasan
- Pekerjaannya yang tidak habis-habisnya dan sering menyusahkan Anda
- Rekan kerja yang sulit diajak kerja sama dan egois
- Anak buah yang perilakunya menyebalkan dan sering bikin "naik darah"
- Atasan sering tidak memberikan dukungan ketika Anda alami kesulitan
- Anda sering merasa terjebak kerja di profesi ini, padahal Anda tidak suka
- Anda merasa gaji yang diterima tidak sesuai dengan keinginan Anda
- Anda merasa tidak diharga dan di apresiasi oleh atasan/ perusahaan
- Anda merasa tidak pernah dimotivasi oleh atasan
- Anda berpikir atasan sering tidak adil terhadap Anda
http://www.abbalove.org/index.php?option=com_content&view=article&id=1445:lima-pembunuh-semangat-kerja-yang-merusak-karir-anda&catid=101:work-a-marketplace&Itemid=47
0 komentar:
Posting Komentar